• Jl. Tentara Pelajar no.12
  • (0251) 8323012; 081377277346
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BBPSI SDLP

Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian

Thumb
1108 dilihat       05 Desember 2023

Bagaimana Sih Kelas Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung?

Seperti yang kita ketahui bersama, jagung memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi walau tidak lebih tinggi dibandingkan dengan beras. Untuk setiap 100g jagung (pipil, giling) mengandung 361 sampai 366 kalori. Bulir jagung banyak mengandung karbohidrat, mencapai 80% dari seluruh bahan bulir kering. Namun, jagung mengandung serat dan karoten yang lebih tinggi daripada beras. Oleh karena itu jagung berpotensi sebagai bahan pangan alternatif pengganti atau subtitusi beras.

Dilihat dari wilayahnya, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi untuk ditanami tanaman jagung. Lebar dan sempitnya areal penanaman jagung di suatu daerah tergantung pada kebiasaan penduduk dalam mengkonsumsi hasil tanaman ini. Hal ini dapat dilihat bahwa masih ada beberapa daerah di Indonesia menjadikanjagung sebagai makanan pokok, contohnya di Sulawesi Utara, NTT dan beberapa daerah di Jawa Timur. Untuk mendapatkan hasil panen jagung yang maksimal perlu adanya informasi mengenai kesesuaian lahan itu sendiri.

Apa sih kesesuaian lahan itu? Kesesuaian lahan adalah kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu, misalnya padi, jagung, gandum atau sorgum yang dapat dilihat dari data penilaian kesesuaian lahan. Penilaian kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan lahan pertanian.

Kelas kesesuaian lahan dibagi menjadi 4 (empat). Yang pertama kelas (S1), yaitu kelas kesesuaian lahan yang paling sesuai karena memiliki kualitas lahan yang optimum bagi pertumbuhan tanaman atau penggunaan lahan. Kedua yaitu kelas cukup sesuai (S2), ini berarti lahan mempunyai faktor pembatas yang mempengaruhi produktivitasnya, tetapi pembatas tersebut umumnya masih dapat diatasi oleh para petani. Selanjutnya ada kelas sesuai sesuai marginal (S3), kelas ini berarti lahan mempunyai faktor pembatas berat yang mempengaruhi produktivitasnya. Untuk mengatasi pembatas ini, petani membutuhkan bantuan pemerintah atau pihak swasta karna petani tidak mampu mengatasi sendiri. Kelas yang terakhir adalah kelas tidak sesuai (N). Kelas ini memiliki lahan yang tidak sesuai karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat atau sulit diatasi. Untuk kesesuaian lahan jagung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Jika ingin mendapatkan hasil panen yang maksimal perlu memperhatikan kesesuaian lahan pertanian komoditas itu sendiri. Seperti temperatur yang baik bagi tanaman jagung berkisar 20-260C dengan kelembaban >42%. Dengan memperhatikan kesesuaian lahan pertanian, penamanan jagung akan terhindar dari gagal panen. Adapun untuk mencapai kelas yang sangat sesuai yaitu dengan melakukan usaha perbaikan seperti perbaikan sistem drainase, irigasi, melakukan pemupukan, pengurangan laju erosi dan reklamasi. Setelah mengetahui kesesuaian lahan jagung, siapkah kamu untuk menanam jagung sendiri dan beralih untuk menjadikan jagung sebagai makanan pokok?

Prev Next

- BBPSI SDLP


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Pembekalan CPNS BRMP SDLP: Membangun Etos Kerja ASN untuk Mendukung Modernisasi Pertanian
    28 Mei 2025 - By KSPHP
  • Thumb
    Percepatan CSR Sumsel: BRMP SDLP Laksanakan Seminar Laporan Antara SID Cetak Sawah Kab. Ogan Ilir.
    27 Mei 2025 - By KSPHP
  • Thumb
    Kunjungan Wakil Gubernur Babel ke BRMP SDLP: Sinergi untuk Masa Depan Pertanian Kepulauan
    27 Mei 2025 - By KSPHP
  • Thumb
    BRMP SDLP Usulkan SISCROP 2.0 Untuk Lomba Inovasi Pelayanan Publik 2025
    22 Mei 2025 - By KSPHP
  • Thumb
    Menguatkan Langkah Menuju Swasembada Pangan
    22 Mei 2025 - By KSPHP

tags

Pertanian

Kontak

(0251) 8323012; 081377277346
(021) 780 0644
[email protected]

Jl. Tentara Pelajar no. 12, Cimanggu, Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat
16124

www.sdlp.bsip.pertanian.go.id

© 2022 - 2025 Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian. All Right Reserved