Bekerjasama dengan GAPGINDO, BBPSI SDLP Gelar Bimtek Kesuburan Tanah untuk Perkebunan Tebu
Bogor (04/04/2023) – Sebagai bentuk kerjasama, BBPSI SDLP dengan GAPGINDO (Gabungan Produsen Gula Indonesia) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para petugas kebun yang sehari-hari bekerja di lapangan. Mengangkat tema terkait teknis pengelolaan kesuburan tanah perkebunan tebu, peserta yang datang merupakan perwakilan petugas kebun dari berbagai perusahaan gula yang tergabung menjadi anggota GAPGINDO.
“Semoga Bimtek tentang serba-serbi pemupukan dan bagaimana merancang rekomendasi pemupukan di pertanaman tebu dapat memberikan manfaat bagi peserta.” Ujar Kepala BBPSI SDLP Dr. Husnain, M.P., M.Sc yang juga berkesempatan menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan GAPGINDO kepada BBPSI SDLP.
Membuka acara, Ketua Umum GAPGINDO Ir. Syukur Iwantoro, M.S., MBA menjelaskan persoalan yang tidak dapat dihindari dalam pertanian tebu, diantaranya adalah ketersediaan dan harga pupuk yang mahal, alat & mesin, sumberdaya manusia yang terampil, serta kualitas bibit yang digunakan. Ir. Syukur Iwantoro menyebutkan bahwa produktivitas tebu kita masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
“Saya berharap setelah pelatihan ini, teman-teman bisa memahami dasar-dasar pengambilan contoh, prosedur pengujian tanah dan tindak lanjut dari hasil yang didapatkan, sehingga produktivitas tebu kita dapat meningkat.” Jelas Ir. Syukur Iwantoro.
Bimtek pengelolaan kesuburan tanah perkebunan tebu diselenggarakan selama 2 hari, yaitu tanggal 4-5 April 2023. Pada hari pertama, pemaparan materi dilakukan oleh Dr. Ir. Sri Rochayati terkait pengenalan keragaman kondisi kesuburan tanah dan hubungannya dengan rekomendasi spesifik lokasi. Selain itu, Dr. I G. Made Subiksa juga berkesempatan menjelaskan terkait budidaya tebu dan rekomendasi pupuk spesifik lokasi.
Kegiatan pada hari pertama dilanjutkan dengan praktik Pengambilan sampel tanah dan tanaman di lapangan oleh Heri Wibowo, ST., M.Sc.
Pada hari kedua akan dilaksanakan praktik pengujian tanah dengan uji lab, test kit dan soil sensor serta contoh cara perhitungan rekomendasi pupuk. Hal ini bertujuan agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat ke kebun masing-masing.