Harmonisasi Program PAT melalui Pompanisasi di NTB Dukung Produksi Pangan Nasional
Mataram (09/04/2024) – Tim Satuan Tugas Darurat Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan koordinasi terkait ajuan irigasi perpompaan untuk program Perluasan Areal Tanam (PAT). Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi padi pasca krisis iklim El Nino. Irigasi perpompaan ini nantinya digunakan oleh petani untuk mengairi lahan sawah yang penanamannya terhambat dikarenakan ketersediaan air yang kurang pada musim kemarau. Dengan adanya peningkatan Indeks Pertanaman (IP), areal tanam padi nasional bertambah sehingga dapat meningkatkan produksi pangan Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BSIP SDLP (Dr. Ir. Rahmawati, MM), sebagai Penanggung Jawab Satgas Darurat Pangan di NTB, menyampaikan strategi untuk mendorong PAT di NTB dan pentingnya komitmen semua pihak yang terlibat pada program ini. Bertempat di Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, koordinasi tersebut diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB (Muhammad Taufieq Hidayat, S.Sos., M.T), Kasiter Kasrem 162/WB (Kolonel Czi I Gusti Putu Dwika), Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si), Kepala Dinas tingkat Kabupaten, Kodim dan lainnya.
Berdasarkan SK Mentan No 243 Tahun 2024, Provinsi NTB memiliki potensi luas tadah hujan sebesar 51.783 Ha yang dapat dipompanisasi. Diharapkan dengan adanya koordinasi dan kolaborasi ini, Perluasan Areal Tanam melalui pompanisasi dapat terwujud dalam rangka mendorong ketahanan pangan nasional.