Kaya Akan Potensi Lahan, Ini Upaya Indonesia untuk Capai Swasembada Gula
Jakarta (05/02/2024) - Tebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian di Indonesia. Dengan luas areal sekitar 490.000 ha pada tahun 2022, industri gula berbahan baku tebu merupakan salah satu sumber pendapatan bagi ribuan petani tebu dan pekerja di industri gula. Pemerintah menargetkan swasembada gula pada tahun 2024 dengan luas areal penambahan sebesar 75.000 ha.
Dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumberdaya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) bersama dengan Direktorat Tanaman Semusim dan Tahunan, Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan penandatanganan perjanjian Kerjasama “Reevaluasi Peta Tematik Lahan Tebu di Indonesia”. Kerjasama ini meliputi identifikasi lahan eksisting tebu, identifikasi kesesuaian lahan tebu, serta identifikasi peta potensi pengembangan lahan tebu.
Kegiatan reevaluasi dan updating peta sebaran lahan tebu di Indonesia dapat dilakukan secara bertahap, diantaranya dengan mengumpulkan data dukung baik spasial maupun tabular, pengolahan data, interpretasi terhadap citra satelit, verifikasi lapang (ground truth) untuk mengamati tutupan lahan terkini dan melakukan validasi dari draft peta yang dibuat. Pengolahan data (data processing) yang dimaksud meliputi analisis data awal dan penyeragaman data atribut.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Dr. Ir. Rahmawati, MM sebagai Kepala BSIP SDLP dan Muhammad Rizal Ismail, S.P., M.Si sebagai Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan. Dengan kerjasama ini diharapkan peta lahan tebu yang dihasilkan dapat menjadi acuan percepatan swasembada gula untuk mewujudukan pertanian Indonesia yang cemerlang. (RA/MM/WA)