
BSIP SDLP Kawal Sukses Panen Serentak Nasional di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ilir, Senin (7 April 2025) — Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin Panen Raya Padi secara serentak yang dilaksanakan di 14 provinsi dan 198 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 5.700 petani, 13 gubernur, 3 wakil gubernur, 181 bupati/wali kota, 20 wakil bupati/wakil wali kota, serta instansi strategis seperti Forkopimda, Bulog, BPS, dan PT Pupuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menekankan bahwa panen serentak ini menjadi tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia berhasil meningkatkan produksi beras nasional secara signifikan, hingga mencapai capaian tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Dengan total luas panen serentak mencapai 123.228 hektar, stok beras nasional pun dipastikan aman hingga April 2025, dengan cadangan mencapai 2,4 juta ton.
Provinsi Sumatera Selatan turut ambil bagian dalam kegiatan ini dan menjadi salah satu sentra produksi utama nasional, menduduki posisi kelima sebagai penyumbang produksi beras terbesar. Di provinsi ini, puncak panen dipusatkan di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan luas panen mencapai 485 hektar. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, Bupati OKI, jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, Pejabat tinggi TNI-Polri, BPS, BULOG, PT. Pupuk Indonesia, BBWS, Perbankan, Penyuluh Pertanian, serta Petani yang tergabung dalam Poktan, Gapoktan, serta Brigade Pangan dari seluruh OKI. Hadir dari Kementerian Pertanian Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Kepala BSIP SDLP, BBSDMP, dan BSIP Sumsel.
Kabupaten OKI sendiri merupakan penyumbang produksi padi terbesar ketiga di Sumatera Selatan. Pada tahun 2024, produksi padi di wilayah ini mencapai 564.430 ton, meningkat 38.530 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Kecamatan Lempuing, sebagai lokasi panen utama, dikenal sebagai sentra produksi unggulan dengan luas areal sawah mencapai 7.380 hektar, terdiri dari lahan irigasi dan tadah hujan. Saat ini, wilayah ini berhasil menerapkan indeks pertanaman (IP) 300 dengan pola tanam padi-padi-padi, dan mencatat produktivitas tinggi di kisaran 7–8 ton per hektar.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari Kementerian Pertanian kepada petani. Bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) jenis rotavator dan benih padi unggul ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan bersama Bupati Ogan Komering Ilir (OKI). Penyerahan dilakukan kepada perwakilan petani, yakni Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Manajer Brigade Pangan, sebagai bentuk dukungan konkret pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
Setelah prosesi penyerahan bantuan, Gubernur Sumatera Selatan bersama jajaran pejabat tinggi, termasuk pejabat Kementerian Pertanian dan Forkopimda, turut turun langsung ke sawah melaksanakan panen raya menggunakan combine harvester. Kehadiran alat modern ini menandakan upaya nyata pemerintah dalam mendorong mekanisasi pertanian guna meningkatkan efisiensi dan hasil panen petani di lapangan.
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) yang sejak Maret 2025 telah ditugaskan sebagai bagian dari Satgas Swasembada Pangan di dua kabupaten strategis di Sumatera Selatan, yakni OKI dan Musi Banyuasin (MUBA) turut berperan aktif dalam pelaksanaan program utama Kementerian Pertanian di kedua Kabupaten. Kehadiran BSIP SDLP di lapangan memberikan dukungan teknis dan pengawalan intensif terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian, khususnya dalam pengelolaan dan optimalisasi lahan.
Kehadiran BSIP SDLP dalam kegiatan panen ini menjadi wujud nyata kolaborasi pusat dan daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui pemetaan, pemantauan kesuburan tanah, dan pendampingan teknis kepada petani, BSIP SDLP turut memastikan bahwa peningkatan produksi padi berlangsung secara berkelanjutan dan berbasis pada pengelolaan sumber daya lahan yang optimal. (MAS)