Pimpin Rakor Peningkatan Produksi Padi di NTB, Mentan Amran Dorong PAT melalui Pompanisasi
Mataram (3/05/2024) – Dalam rangka mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadir pada Rapat Koordinasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tanggal 2 Mei 2024. Bertempat di Pendopo Gubernur NTB, kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) Dr. Ir. Rahmawati, MM yang merupakan Penanggung Jawab Tim Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di Provinsi NTB.
Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi nasional dan bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai kedaulatan pangan. Salah satu strateginya adalah pompanisasi sawah yang dapat menjadi solusi cepat untuk mengantisipasi darurat pangan. Mentan Amran juga mendorong NTB agar segera memasang pompa di lahan pertaniannya sesuai ajuan dan mempersilakan untuk menambah usulan apabila masih terdapat sawah yang berpotensi ditingkatkan Indeks Pertanamannya (IP).
"Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa terairi sehingga kita bisa mempercepat masa tanam," ujar Amran.
Sebagai salah satu penyangga pangan nasional, Provinsi NTB memiliki potensi besar untuk ditingkatkan produksinya. Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menyatakan kesiapan NTB mendorong produksi pangan nasional. Lebih lanjut, Lalu Gita menyampaikan bahwa selain ketersediaan pompa, manajemen air adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Teknologi yang dapat diterapkan misalnya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memastikan ketersediaan air di daerah hulu, yang akhirnya akan memengaruhi ketersediaan air di daerah hilir.
PAT melalui pompanisasi dilakukan untuk lahan sawah yang masih dapat ditingkatkan IP-nya, yaitu dari IP 0 menjadi IP 100, IP 100 menjadi IP 200 atau IP 200 menjadi IP 300. Diharapkan dengan adanya koordinasi dan kolaborasi ini, Perluasan Areal Tanam melalui pompanisasi dapat terwujud dalam rangka mendorong ketahanan pangan nasional. (MM/WA)